Halaman

Jumat, 29 Oktober 2010

Pendidikan yang Terabaikan

Pendidikan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi para remaja yang akan beranjak dewasa. Karena tanpa pendidikan, kehidupan seorang remaja setelah dewasa akan menjadi tidak menentu. Seperti contohnya tidak mempunyai pekerjaan, tidak mempunyai pengetahuan untuk memulai sebuah bisnis, tidak memiliki kemampuan untuk berusaha, dan lain sebagainya. Maka dari itu, banyak para orang tua lebih mementingkan pendidikan anaknya. Tapi tidak dipungkiri bahwa banyak pula orang tua yang tidak tahu betapa pentingnya pendidikan itu. Seorang anak yang dipekerjakan mencari uang itu sebenarnya salah. Bila kita melihat kejalan, betapa banyaknya anak dibawah umur yang dipekerjakan orang tuanya. Seharusnya ia tidak berkeliaran di jalan untuk mencari nafkah, akan tetapi ia seharusnya mencari ilmu agar kehidupannya dapat berubah.

Pendidikan itu terbagi menjadi dua, formal dan non formal. Pendidikan non formal itu berawal dari kita dilahirkan dan berakhir sampai akhir hayat kita nanti, karena ilmu itu harus kita tuntut dengan baik tanpa ada batasnya. Sedangkan untuk pendidikan formal berawal dari taman kanak – kanan, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan. Dimana bagian yang sulit itu terdapat pada jenjang perguruan. Karena usaha kita untuk mendapatkan sebuah perguruan tinggi terbilang cukup sulit dan terbatas, tergantung dari masing – masing fakultas dan jurusan di dalamnya yang menyediakan jumlah bangku yang tersedia.

Di dalam perguruan, pendidikan yang kita peroleh itu lebih menjurus kedalam bidang pekerjaan kita nanti. Oleh karena itu, di dalam perguruan tinggi seorang mahasiswa harus menuntut ilmu dengan sungguh – sungguh karena akan menentukan bagaimana nasib kita nantinya.

Jenjang perguruan tinggi pun beragam, mulai dari D3 (Diploma 3) sampai dengan S3 (Strata 3). Dan jangka waktunya tentu berbeda dan beragam, mulai dari 2,5 tahun hingga 6 tahun.

Di Indonesia, angka pendidikannya sangat rendah, padahal segala macam program telah pemerintah persiapkan demi memajukkan bangsa Indonesia. Entah karena kelalaian yang menjalankannya atau karena warga Indonesia menanggapinya dengan acuh tak acuh. Maka dari itu, program – program yang dapat memajukkan bangsa Indonesia harus lebih digalakkan lagi dan diperhatikan pengawasannya.

Jumat, 22 Oktober 2010

Keluargaku, Kebahagiaanku

Kebahagiaan, satu kata yang hampir seluruh manusia di muka bumi ini mencarinya. Tapi, kebahagiaan apa yang sebenarnya paling bermakna di muka bumi ini? Itulah salah satu pertanyaan yang mungkin ada dalam benak tiap individu yang tengah mencari sebuah kebahagiaan. Apakah harta? Mungkin sebagian individu akan mengatakan “ya”, tapi harta tidak selamanya membuat kita bahagia di dunia, harta tidak dapat membayar sebuah kebahagiaan yang sederhana. Kebahagiaan di dunia pun hanya bersifat sementara, tidak ada yang abadi di dunia ini. Di hidup yang singkat ini pun pasti akan sulit untuk menemukan apa yang kita cari selama kita bernafas di dunia.

Apa yang terlupakan? Dan apa yang terlewatkan?

Bagi seorang individu seperti diri saya, keluarga adalah jawabannya. Harta tidak dapat menjawab semua keinginan dalam kehidupan kita. Contohnya saja adalah cinta, mungkin ada cinta yang dapat di beli dengan harta. Tapi apakah cinta tersebut tulus? Apakah cinta itu akan tetap menetap walaupun semua harta telah di berikan?
Keluarga itu berfungsi sebagai penopang hidup bila kita letih akan kehidupan. Keluarga itu berfungsi sebagai penyemangat bila kita sedang berusaha menjalani kerasnya kehidupan. Keluarga itu adalah sebuah anugrah yang di berikan oleh Tuhan untuk kita nikmati atau sebagai cobaan hidup.

Tidak sedikit individu yang mengalami cobaan yang berat yang berasal dari keluarganya sendiri. Keharmonisan keluarga jadi kunci akan kebahagiaan keluarga. Kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya di dalam keluarga, kita sendiri yang harus membuat kebahagiaan itu sendiri. Dengan kasih sayang, perhatian, dan sedikit sentuhan cinta, maka kebahagiaan dapat di raih.

Selain sebagai kebahagiaan, keluarga juga mempunyai peranan untuk mendidik anggota – anggotanya baik dalam bidang pelajaran maupun agama. Karena pendidikan di dalam keluarga berperan penting dalam kehidupan tiap – tiap anggota keluarganya.
Keluarga mempunyai perannya masing – masing, seorang ayah berperan sebagai kepala keluarga yang harus memimpin seluruh anggota keluarganya kedalam keluarga yang bahagia, sedangkan seorang ibu harus membantu dan menjalankan tugasnya di dalam rumah tangga dalam mengatur jalannya fungsi kekeluargaan, dan anak sebagai anggota yang akan meneruskan generasi dari ayah dan ibunya.
Setiap anggota keluarga harus saling bantu membantu agar kerukunan dapat diciptakan di lingkungan keluarga.

Jumat, 15 Oktober 2010

Budaya Baru Datang, Budaya Lama di Tendang

Perkembangan musik di tanah air kita ini bisa dikatakan cukup pesat. Selain banyak pendatang baru yang mempunyai keahlian di bidang musik, aliran – aliran baru pun ikut menyemarakkan perkemabangan musik di tanah air ini. Mulai dari aliran musik Jazz, Hip – Hop, Reagge, Pop, Punk-Rock hingga aliran musik metal yang mengutamakan keserakkan suaranya pun ada di negeri kita. Tidak kurang dari 3 pendatang baru setiap tahunnya ikut menyumbangkan album – album perdana yang memasukki bursa musik tanah air dan menjadi populer. Berbagai macam aliran musik di tanah air, tidak akan jauh dari makna cinta. Kebanyakkan musik – musik di tanah air ini meng-extract makna cinta untuk dimasukkan ke dalam liriknya. Memang lagu – lagu yang bertemakan cinta itu sudah ada sejak dahulu, tetapi tidak sebanyak seperti sekarang ini. Mulai dari patah hati, hingga lirik – lirik yang hampir menyentuh berbau tidak senonoh pun telah dicptakan di tanah air. Acara – acara televisi yang menampilkan musik atau tangga lagu pun di bentuk. Tidak hanya satu dua saja, tetapi bisa mendekati angka belasan. Bidang tarik suara atau band ini banyak diminati banyak orang. Entah hanya untuk popularitas, harta, atau hanya untuk kesenangan semata.

Padahal kebiasaan ini dapat melenyapkan kebudayaan lama yang telah kita jaga selama bertahun – tahun. Indonesia pun mempunyai aliran musik khasnya negeri kepulauan ini, yaitu dangdut dan keroncong. Musik – musik ini cenderung tertinggal lantaran banyak pendatang baru di bidang ini yang menjadi populer. Mungkin banyak orang tua yang masih menikmati musik – musik ini. Alat – alat musiknya pun kita punya. Mulai dari angklung hingga seruling bambu yang menjadi khas di aliran musik dangdut. Lirik – liriknya pun tidak semua bertemakan cinta, adapula yang bertemakan moral kehidupan bangsa seperti lagu ciptaan H. Rhoma Irama yang berjudul JUDI!! Lagu ini memang mencerminkan kebiasaan sebagian penduduk Indonesia. Lagu tersebut memang beraliran Rock, tetapi adapula yang masih murni beraliran dangdut.

Alat musiknya pun masih banyak yang murni dan bukan campur tangan orang lain, seperti angklung misalnya. Alat musik ciptaan Indonesia ini dapat mengeluarkan suara yang indah dan merdu bila digunakan dengan benar. Tidak kalah dengan drum, gendang pun menjadi alat musik milik kebudayaan Indonesia. Tidak perlu bas atau gitar, alunan melodi seruling juga dapat menambahkan ke indahan musik.

Selain alat musik, penyanyinya adalah utamanya sebuah kelompok musik terbentuk. Hanya sedikit orang yang dapat bernyanyi dengan aliran keroncong, karena aliran ini cenderung kuno dan tidak diperdulikan oleh kaum muda lagi. Padahal, musik – musik yang ada di Indonesia ini dikagumi oleh orang – orang yang tinggal di luar negeri. Orang – orang mancanegara yang berdatangan ke Indonesia banyak yang mempelajari budaya – budayanya. Lain halnya dengan pemuda Indonesia, yang kerjanya hanya mengikuti perkembangan dunia luar dan tidak memperdulikan budaya yang mereka punya. Seharusnya, kebudayaan di Indonesia ini harus dijaga ketat agar tidak ada yang dapat mengambilnya seperti kasus – kasus sebelumnya.

Seharusnya pemerintah bertindak tegas, agar musik – musik tanah air yang dijaga oleh nenek moyang kita lebih di perketat penjagaannya. Dengan apa kita menjaganya? Tentu saja dengan cara melestarikan budaya yang telah lama lahir di negeri kita ini. Agar tidak diaku oleh negara lain lantaran kita tidak menjaganya dengan baik. Masyarakat khususnya kaum remaja diminta untuk menjaga warisan nenek moyang kita yang berharga ini dan jangan sampai budaya baru yang datang melenyapkan budaya lama yang kita banggakan.

Jumat, 01 Oktober 2010

Portofolio Manusia

Galuh Fahlana adalah nama pemberian kedua orang tua saya sejak 18 tahun yang lalu. Tepat pada pukul 11.10 WIB pada tanggal 14 Juli 1992 saya dilahirkan di sebuah daerah di kota Bekasi bernama Kampung Dua Ratus. Ibu Yohana, seorang bidan yang telah membantu Ibu saya melahirkan seorang Galuh Fahlana ke dunia ini sebagai penerus generasi Fahlana. Islam menjadi agama yang saya anut dan saya jalani dengan sepenuh hati serta saya syukuri selalu.

Saya bersyukur karena saya hidup didalam keluarga yang serba berkecukupan. Kekurangan dalam diri saya menjadikan saya harus selalu bersyukur kepada-Nya. Karena, hanya kepada-Nya lah kita bersyukur dan bersembah diri, mengetahui hidup hanya sementara didunia ini. Kehidupan yang kekal di akhirat nanti membuat saya selalu berpikir kedepan akan apa yang akan saya lakukan. Saya tidak mau menyesal nanti – nanti, maka dari itu perencanaan haruslah dibuat sedemikian rupa.

Walaupun rencana yang telah saya buat sedemikian rupa dengan berbagai kemungkinan – kemungkinan serta hasil yang akan saya dapat, kekurangan tetaplah menjadi dominan dalam diri saya dan hanya penyesalan hasil yang saya dapatkan.

Kekurangan dalam diri manusia khususnya diri saya menjadikan saya untuk terus berinovasi dalam menyelesaikan suatu masalah dan terus bangkit dari dalam ketepurukan, sedalam apapun jurang yang menghadang dalam kehidupan saya, dengan menyebut nama-Nya saya akan terus maju tanpa melihat segala sesuatu yang ada dibelakang. Karena saya selalu berpegang teguh kepada prinsip – prinsip yang akan menuntun saya ke jalan yang lebih baik, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.