Digital
culture itu sendiri adalah inovasi dari sebuah new media yang hingga
kini masih terus berkembang. Seperti yang kita ketahui sebelumnya,
internet dan telepon genggam adalah bagian dari digital culture yang
hingga saat ini sangat di butuhkan tidak hanya dalam bidang TI,
melainkan di bidang rumah tangga pun dibutuhkan. New Media itu
sendiri adalah sebuah media baru yang diciptakan untuk manusia dan
berguna bagi manusia bahkan manusia bergantung kepada new media
tersebut, seperti iPad atau Android.
New media muncul karena
era modernisasi yang sekarang ini manusia mengingikan semuanya serba
cepat, serba mudah, dan dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.
Sama halnya dengan internet, bila kita sedang tidak di dalam jaringan
wifi atau kita sedang tidak di rumah yang menggunakan dial-up,
sekarang ini modem yang dapat digunakan dimana saja adalah pilihan
tepat. Bahkan gadget kecil seperti smartphone sendiri tidak mau
ketinggalan dengan mengusung teknologi sistem operasi yang tergolong
open source dengan kecepatan internet yang tidak boleh diremehkan dengan fitur - fitur new media yang sangat menghibur.
Digital culture tidak
hanya sebatas informasi atau hiburan semata. Sebuah new media yang
bernama Augmented Reality (AR) adalah bagian dari digital culture. AR
sendiri adalah sebuah program yang mengaugmentasi realitas dengan
komputer menggunakan sensor input seperti suara, grafik (kamera),
atau GPS. Konsep ini lebih dikenal dengan fungsi mediasi, dimana
suatu kenyataan atau tempat seolah – olah di rubah oleh komputer
menjadi suatu tempat yang hidup. Adapula game yang berbasis AR,
dimana kamera berperan penting dalam menjalankan game tersebut.
AR adalah sebuah program
dimana program tersebut akan mengantar kita pada masa depan yang
canggih. AR adalah bagian dari new media, dan new media adalah bagian
dari digital culture yang terus berkembang.